Kamis, 05 Februari 2009

Dari Ujungberung ‘Menginvasi’ Australia

 
…You may say Im a dreamer,
but Im not the only one,
I hope some day you'll join us,
and the world will be as one.

Imagine all the people
Sharing all the world...

Lirik lagu Imagine karya John Lenon ini memang bisa dipersepsi atau menjadi inspirasi buat banyak orang. Tidak terkecuali grup musik cadas asal Ujungberung, Bandung, Burgerkill.

Dengan aransemen ulang, Vicki sang vokalis membuka lagu ini lewat sentuhan jarinya di atas tuts keyboard. Ebenz (gitar), Andris (drum), Agung (gitar melodi), dan Ramdan (bas) yang berpakaian serba hitam tampak berusaha mengikuti nada-nada kelam dan berat yang mengiringi warna suara Vicki.

Burgerkill memilih untuk menciptakan keharmonisan suara saat mereka bersama-sama menyanyikan bagian refrain dari lagu tersebut. Geraman yang menjadi ciri khas dari grup musik tersebut seakan tertahan ketika mereka membawakan lagu ini pada Rabu (4/2) malam dalam dinginnya ballroom Grand Hyatt Regency, Bandung.

Rabu, 14 Januari 2009

Kala Jurnalis dan Media Massa Terjerembab

Kala Jurnalis dan Media Massa Terjerembab

"Israel Bunuh Wartawan", begitu Republika memberi judul untuk berita utamanya pada Senin (12/1). Singkat, padat, dan jelas.

Tiga alinea awal dari berita itu saya cantumkan di bawah ini,

GAZA CITY -- Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) mengutuk Israel yang melakukan pembunuhan kepada seorang wartawan yang sedang meliput di Gaza, Fadal Shana (23 tahun), Ahad (11/1). Sebelumnya, tentara Israel juga menyerang sekolah PBB yang menjadi tempat berlindung pengungsi serta menembaki konvoi bantuan kemanusiaan PBB.

Fadal Shana adalah warga Palestina yang bekerja sebagai kamerawan Kantor Berita Reuters. Saat terbunuh, dia tidak melakukan pelanggaran prosedur. Dia juga sedang mengenakan jaket yang sangat jelas memperlihatkan simbol-simbol kewartawanan. Mobilnya pun ditempeli stiker yang mudah diidentifikasi sebagai mobil wartawan.''Fadal Shana dibunuh saat mengambil gambar sebuah tank Israel di Gaza tengah,'' kata Presiden OANA, Ahmad Mukhlis Yusuf, yang juga pimpinan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, dalam pernyataannya yang dimuat situs web OANA, kemarin. OANA organisasi 44 kantor berita dari 33 negara di Asia-Pasifik.

Mukhlis menilai, Israel sengaja menjadikan wartawan dan kendaraan wartawan sebagai target. Padahal, kata Ahmad Mukhlis, wartawan dan kendaraannya sangat mudah diidentifikasi dari tulisan 'Press' atau 'TV'. ''Tolong, jangan tembak wartawan. Menjadikan wartawan sebagai target merupakan sebuah skandal dan pelanggaran HAM. Kebenaran tidak bisa dikabarkan jika jurnalis tak bebas bergerak,'' katanya.

Seperti terlihat dalam tayangan televisi dan dimuat di situs video-sharing, penembakan Fadal Shana dilakukan berulang-ulang, bahkan ketika korban sudah tersungkur tak bergerak. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari Reuters tentang insiden itu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...