Jumat, 13 Juli 2007

Jadi Pendeta

Jam setengah sebelas malam, telepon seluler bergetar...eh ada pesan singkat masuk dari seorang teman perempuan. emang kita berdua sering ngomong atau sms mau ketemu tapi kebanyakan gagal, saya bisa, eh dianya yang ga bisa. sebelumnya sempat makan bareng. tidak ada yang aneh, dia memang teman yang menyenangkan. Tapi malam itu dia bilang

"sori ya ga bs pergi ntn, padahal pgn"

saya balas "jgan atuh bisi bogoh"

"mana ada yang mau bogoh sm org gondrng yang sibuk ga jls. Ga bosn kerja spt skrg. sibugh mulu?"

Saya balas "ya mau gemana lg, sapa tau bisa nolong org lebih bnyak lewat kerjaan skarang"

"Kalau mau nolong org banyak mah sekalian aja jd pendeta ga usah jd wrtawn"

.....ups, selesailah sudah kegiatan saling balas membalas pesan singkat malam itu.

hmm, jadi teringat cerita seorang teman seprofesi yang sudah bobogohan dan bertemu dengan calon mertua. sehabis pertemuan itu sang teman ngaku kalau calon mertuanya (amin...ku urang didoakeun) bertanya pada anaknya. "Apa si aa ga mau cari kerja laen?"

hahaha...ternyata baru tau rasanya bingung berkomentar soal pekerjaan, terlebih saat disarankan menjadi pendeta...

4 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...